Balada Transportasi Lumrah vs Murah a la Daring


Sebagian besar masyarakat di Indonesia pasti sudah terbiasa untuk menggunakan transportasi umum seperti angkot, bus, ojek, taksi, dsb. Cepatnya perkembangan Internet juga menjadikan Negara ini memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi di bidang transportasi, salah satunya yaitu dengan kehadiran transportasi online.

Macetnya ibukota, ongkos makin mahal, para Salaryman menjerit dari kota-kota penopang untuk bisa bekerja di CBD yang terpusat di Jakarta. Jika dulu harus berdesakan, kini adanya transportasi online ternyata membawa berkah bagi dua belah pihak. Penyedia jasa dan pengguna jasa sama-sama saling tertolong.

Apa yang saya alami selama 1 tahun berada di Jakarta tentunya meruntuhkan perkataan orang-orang yang sok tahu.

"Jakarta itu keras men!"

" Awas kalo kerja di Jakarta, susah kemana-mana!"

"Hiih...gak liat tuh di berita banyak kasus?"

"Udah gausah kesana, tar nyasar tau rasa. Orang sana gak bisa dipercaya!"

Dan...banyak lagi kata-kata yang terlontar dari mulut orang-orang, baik itu orang tua, dewasa, bahkan yang sebaya. Rasanya mereka kompak untuk mengatakan hal demikian.
Ini nih enaknya mau kemana-mana gampang pake transportasi online tuh

Tapi semua itu terbantahkan! Apalagi poin yang terakhir, kalau saya ajak semua orang yang bilang di Jakarta nyasar, akan saya buat mereka nyasar! Orang lain mungkin akan panik dan takut ketika nyasar di Jakarta. Namun, bagi saya tersesat di Jakarta mengajarkan untuk bisa mempraktikan semua ilmu yang telah diserap:

- Communication skill, is a must!
- Negotiation skill, you should do this!
- Retorika, sometimes you need to avoid some people
- Adaptive skill, to prove you worth live in this world!
- Tech savvy, I will explain this...

Yup, semuanya penting dan sangat berguna bagi keberlangsungan hidup saya di Jakarta hingga saat ini. Poin terakhir, ini salah satunya yang bisa membuat kamu bisa keep struggle meskipun sedang dilanda kesulitan.

Hadirnya Go-Jek, Grab, Uber, dan kawan-kawannya yang mulai punah, menjadi pilihan transportasi massal favorit setelah Commuter Line (CL) dan TransJakarta (TJ). Selain biayanya yang murah, transportasi online tersebut nyatanya mampu menyambung hidup kedua belah pihak. Driver mendapatkan orderan, penumpang/barang bisa sampai tujuan dengan selamat.
Apalagi kalau drivernya ganteng, artis pula...siapa yang ga sumringah walau hujan menerjang

Di Jakarta ini, kebutuhan transportasi online sangat tinggi. Coba saja kamu cek atau sekedar tanya ke para pekerja secara random, apakah mereka menginstal salah satu aplikasi transportasi online tersebut? Saya yakin, pasti orang tersebut memilikinya.

Faktor-faktor yang membuat para pekerja mau untuk panas-panasan menggunakan ojek online (bagi ojekers) antara lain:

- Harga terjangkau
- Fasilitas layanan antar jemput
- Lebih cepat sampai ke tujuan
- Tidak perlu menawar harga
- Driver yang ramah (mostly)
- PROMO

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan, wajar saja jika customer rela panas-panasan dan menghirup udara kotor Jakarta. Dibalik segala kelebihannya, tentu ada kekurangannya. Namun, kekurangan tersebut akan saya bahas di cerita selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar