Wajah Baru Asia Afrika Menambah Daya Tarik Pengunjung Kota Bandung

Salah satu perubahan yang dilakukan yakni desain dan nama jalan ini, Jalan Ir. Soekarno.

Ada yang berbeda dengan Jalan Asia Afrika sejak tahun 2015. Berkat kehadiran gelaran 10 tahunan Kota Bandung, yakni Konferensi Asia Afrika, menjadikan Kota Bandung pun mulai berbenah dari segi kebersihan hingga kenyamanan. Selain meningkatkan citra Kota Bandung itu sendiri, perubahan ini juga nyatanya mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan luar negeri yang semakin hari semakin bertambah.

Jalan Asia Afrika itu sendiri tergolong spesial jika dilihat kembali pada sejarah sebelumnya, dimana pada tahun 1955 adalah awal mula diadakannya konferensi bangsa negara-negara di Asia dan Afrika. Niat baik dibentuknya konferensi ini mengingat setelah meredanya Perang Dunia II dan terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan banyaknya negara-negara di wilayah Asia dan Afrika yang baru saja memerdekakan diri dari penjajahan. Lima negara yang mencetuskan KAA ini yaitu Indonesia, India, Burma (sekarang Myanmar), Sri Langka, dan Pakistan.

Gagasan untuk mendekor ulang Jalan Asia Afrika oleh Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Hasilnya bisa dirasakan oleh warganya sekarang, sekitaran Jalan Asia Afrika sendiri menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh warganya, terlebih lagi di bulan Ramadhan seperti ini banyak sekali yang memanfaatkan momentum tersebut untuk sekedar ngabuburit sembari menunggu adzan Maghrib berkumandang.

Selain Jalan Asia Afrika sendiri, salah satu jalan yang biasanya dulu sering digunakan untuk melintas ke Jalan Braga, kini mulai berubah fungsi. Jika sebelumnya kendaraan bermotor bisa langsung belok setelah melewati Gedung KAA, kini jalan tersebut menjadi jalan ramah pejalan kaki. Bahkan, namanya pun berubah menjadi Jalan Ir. Soekarno.

Perubahan wajah juga tampak di Alun-alun Kota Bandung yang terletak menyatu dengan Masjid Raya Kota Bandung. Menggunakan rumput sintetis untuk kemudahan perawatan, arsitektur di sekitar alun-alun pun menambah daya tarik pengunjungnya untuk selalu berfoto dan selfie di sekitar alun-alun.

Tidak ada salahnya untuk Anda yang ingin menghabiskan waktu di Kota Bandung untuk mampir terlebih dahulu ke sekitaran Jalan Asia Afrika dengan wajah barunya. Meskipun mengalami perubahan yang cukup signifikan, namun nilai historis Kota Bandung itu sendiri khususnya di Jalan Asia Afrika masih melekat dan bisa kita rasakan dengan arsitektur bangunan-bangunan khas warisan Belanda yang masih berdiri kokoh hingga kini. Semoga masyarakat dan para pendatang di Kota Bandung turut serta merawat dan melestarikan Kota Bandung ini.